Al Ilmu

Sabtu, 26 Januari 2013


اَلْعِلْمُ

MUQODDIMAH


Islam menuntun setiap pemeluknya untuk senantiasa memahami dan mempelajari setiap ajaran-ajarannya. Bahkan Islam mencela dan melarang kepada setiap pemeluknya mengikuti sesuatu perkara tanpa dilandasi ilmu pengetahuan tentangnya. Allah berfirman:

وَلاَ تَقْفُ مَالَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَاْلبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلٌّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُوْلاً
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Qs. 17:36)
Dari hal yang sangat mendasar (tauhid) sampai dengan hal ibadah Islam mendorong umatnya untuk memahami secara baik akan hal ini. Perhatikan ayat berikut :

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلـمُؤْمِنَاتِ وَاللهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
“Maka ketahuilah, bahwa sesungganya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal”. (Qs. 47:19)

PENGERTIAN ILMU


1.      Secara bahasa bersal dari kata
عَلِمَ – يَعْلَمُ – عِلْمًا mengetaui,memahami, mempelajari :
2.      Secara Istilah
Ilmu itu adalah penjelasan terhadap sesuatu hal yang tidak di ketahuinya senhingga dapat dimengerti/dipahami. (Jurzani, at- ta’rif)
Ilmu yang di maksud dalam hal ini adalah Ilmu yang menghantarkan seseorang untuk memahami tetantang Al-Kitab dan Keimanan
Dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”.
Penjelasan beberapa ulama tentang pengertian Al-Ilmu :

Ø  Dalam kitab Usulusts Tsalatsah yang di tahqiq (di benarkan) oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz dikatakan “wajib hukumnya bagi setiap muslim dan muslimat memahami 4 perkara dalam Islam yaitu Ilmu, Amal, Dakwah dan Sabar”.
Ø  3 perkara yang mendasar tentang Ilmu yaitu memahami Allah, Rasul dan Agama (Ad-Diin)
Ø  Ibnu Al-Qayyim Aj-Jauziah dalam kitab I’lamul Muwaqqi’in, “Ilmu itu adalah pengetahuan yang dihasilkan/diperoleh dari dalil (ket secara syar’i)”.
Ø  Dalam Tafsir Al-Qurtubi jilid 4 hal 116, Ilmu adalah At-Tauhid (ilmu yang paling mendasar)
Ø  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu Al-Fatwa, telah berkata Yahya bin Amr: Ilmu itu ada 5:
1.      Ilmu yang merupakan kehidupan bagi agama yaitu ilmu tauhid
2.      Ilmu yang merupakan santapan agama yaitu ilmu tentang Al-Qur’an dan Hadits
3.      Ilmu yang merupakan obat agama yaitu ilmu fatwa
4.      Ilmu yang merupakan penyakit agama yaitu ilmu kalam dan ilmu bid’ah
5.      Ilmu yang merupakan kebinasaan bagi agama yaitu ilmu sihir
Ø  Menurut Imam Bukhori dalam kitabnya, bab Al-Ilmu Qoblal Qoul wal ‘Amal (Ilmu 'itu sebelum berkata dan beramal) Qs. 47:19
Tentan perkataan Umar bin Mahmud dalam kitab Ar-Roddu Al-Atsary ‘Alal Baijury (Juz 1 hal 68)
“Bahwa Ilmu itu adalah Al-Qur’an dan Assunah”.

KEWAJIBAN MENUNTU ILMU  

Karena pentingnya tentang orang yang berilmu (‘alim) pengetahuan dan begitu berbahayanya orang yang tidak berpengetahuan (jahil), maka Islam mewajibkan kepada umatnya untuk senantiasa menuntu ilmu. Dibawah ini ada beberapa ayat dan hadits tentang kewajiban menuntut ilmu.
  • Qs. 96 : 1-3           perintah untuk membaca
    Qs. 47 : 19 perintah untuk mengetahui (berilmu) bahwa tiada Illah kecuali Allah
    Qs. 2 :31    Nabi Adam dibekali ilmu pengetahuan
    Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya “Menuntut Ilmu (belajar) itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Bar) 

    FUNGSI ILMU
     
    1.      Sebagai landasan Iman Qs. 22 : 54. Keimanan harus berlandaskan ilmu dan tidak boleh berprasangka/menduga-duga Qs. 10 : 36
    2.      Sebagai landasan Amal Qs. 17 : 36
    Dalam hadits Bukhari :
    مَنْ عَمِلَ بِـمَا عَلِمَ عَلَّمَهُ اللهُ مَالَـمْ يَعْلَمْ
    “Barang siapa yang beramal berdasarkan ilmu pengetahuan niscaya Allah akan mengajarkan sesuatu yang belum di ketahuinya”.

    KEDUDUKAN ORANG YANG BERILMU
    1.      Ditinggikan derajatnya Qs. 58 : 11
    2.      Tidak sama dengan orang biasa/umum lainnya Qs. 3 : 18

    KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU
    1.      Dapat mengambil pelajaran dari Al-Qur’an Qs. 3 : 7
    2.      Dapat memahami perumpamaan Qs. 2 : 26
    3.      Menumbuhkan rasa takut (khauf) kepada Allah Qs. 35 : 28
    4.      Tidak sama orang yang buta dengan orang yang melihat (berilmu) Qs. 35 : 19-22
    5.      Berada dijalan Allah sampai ia kembali
    مَنْ خَرَجَ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ كَانَ فِي سَبِيْلِ اللهِ حَتَّي يَرْجِعَ
    “Barang siapa yang keluar utnuk menuntut ilmu maka ia berada dijalan Allah sampai ia kembali pulang”. (HR. At-Tirmidzi, Kitab ilmi, no. 2572)
    6.      Dimudahkan jalan masuk surga
    مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا اِلَي الْـجَنَّةِ
    “Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga “.(HR. Muslim, Kitab dzikir no. 4867)
    مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ اْلآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ (الحـديث)
    “Barang siapa yang menghendaki dunia maka hendaklah ia berilmu, barang siapa yang menghendaki kesuksesan akhirat maka hendaklah ia berilmu, dana barang siapa menghendaki keduanya maka hendaklah ia berimu”. (Al-Hadits)
    “Apabila anak adam itu meninggal maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga perkara, shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh”. (HR. Muslim)
    “Jadilah kamu orang yang belajar atau pendengar atau pencinta (ilmu) dan jangan menjadi yang kelima maka celakalah kamu”. (HR. Baihaqi)

    ANCAMAN BAGI ORANG YANG TIDAK MAU MENUNTUT ILMU

    1.      Terjerumus kedalam kemusyrikan (Qs. 31 : 150
    2.      Tersesat (Qs. 17:36)
    3.      Menjadi masyarakat jahiliyah. Dalam Fathul Majid:
    “Berpalingnya dari ilmu yang diturunkan Allah dan Rasulnya namun berpegang teguh kepada taklid dan adat”. (Qs. 5:104)
    4.      Disamakan dengan binatang ternak. (Qs. 7:179)
    5.      Dalam hadits At-Turmudzi:
    “Ingat bahwa dunia itu dilaknat dan dilaknat pula apa-apa yang ada didalamnya kecuali dzikrullah dan apa-apa yang menyertainya dan orang alim atau orang yang senantiasa belajar”.

    METODE MENUNTUT ILMU

    1.      Qiro’ah wal Kitabah (Qs. 96:1-5)
    2.      At-Ta’allum. Al-Ilmu bit ta’allum (mukhtarul hadits) “Ilmu itu didapat dengan bel”jar".
    3.      Bertanya (As-Su’al) pada akhlinya (Qs. 16:43)

    KESIMPULAN

    Berdasarkan penjelasan diatas ilmu yang palilng asasi adalah ilmu Tauhidullah, yaitu ilmu yang menjelaskan tentang tidak sahnya amal kecuali jika dilandasi oleh penetapan keyakinannya bahwa hanya Allah saja yang harus diikuti, dita’ati atau diibadahi. Firman Allah didalam Al-Qur’an : (Qs. 6:88, Qs. 98:5, Qs. 3:64, Qs. 4:124)


    وَاللهُ اَعْلَمُ بِالصَّوَّابِ




 


Sebarkan artikel ini :

3 komentar:

  1. Bismillahirrahmaanirrahiim....
    materi-materinya sama persis dengan yang ana dapat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada materi Kya gni GK?

      1.al ilmu
      2.al insan
      3.alquran
      4.dienul Islam

      Kalo ada boleh minta GK?

      Hapus
  2. Sama materinya kaya saya,,,ada buku sumbernya GK?

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Al-Islam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger