TANGGA TAQWA

Rabu, 23 Januari 2013

Secara umum, manusia salah memahami bahwa derajat Muttaqiin bisa dicapai hanya dengan amal-amal ibadah (hablum minallah) semata tanpa amal soleh atau amal hablum minannas. Dengan pemahaman seperti itu akhirnya mereka memisahkan antara agama dan dunia, antara masjid dan pasar, antara shalat dan jual beli, dan lain-lain. Sehingga untuk mencapai derajat muttaqin, mereka sibuk shalat dan berdo'a saja. Padahal menegakan qishos pun merupakan tangga taqwa. Meninggalkan tabapun merupakan tangga taqwa. Melakukan Jihad Fisabilillahpun merupakan tangga taqwa. Demikian juga memenuhi hak-hak sesama muslim pun merupakan tangga taqwa dan seterusnya.

Mari Perhatikan Ayat-Ayat Allah berikut :

  1. "Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa". (Qs. Al-Baqoroh : 21)
  2. "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa". (Qs. Al-Baqarah : 183)
  3. "Dan didalam Qishas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa". (Qs. Al-Baqarah : 179)
  4. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan". (Qs. Ali-Imron : 130)
  5. "Bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa". (Qs. Al-An'am : 153)
  6. "Sesunggunya orang-orang mu'min dalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat". (Qs. Al-Hujurat : 10)
Jadi, antara amal ibadah dan amal shaleh tidak dapat dipisahkan sama sekali. Keduanya adalah saran untuk menyongsong turunnya karunia Allah. Sehingga dengan melakukan ibadah dan amal-amal shalehlah, Allah akan menurunkan karunia-Nya, yaitu derajat yang tinggi di muka bumi, akan dijadikan pewaris dan penguasa di muka bumi. Ini adalah janji Allah, ketetapan Allah, dan taqdir Allah. Dan janji Allah adalah pasti, bahwa bumi ini diwariskan untuk hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal shaleh, bukan kepada hamba-hamba yang hanya khusu' shalat dan do'a belaka. Sekali lagi, iman dan amal shaleh. Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya, antara lain:

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُوْرِ مِنْ بَعْـِد الذِّكْرِ أَنَّ اْلاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُوْنَ , إِنَّ فِي هَذَا لَبَـلغًا لِّقَوْمٍ عَابِدِيْنَ

"Dan sungguh telah kami tulis dalam Zabur sesudah (kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasannya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang shaleh". Sesunggunya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah Allah". (Qs. Al-Anbiya : 105-106)


Sebarkan artikel ini :

0 komentar:

Bismillahirrahmaanirrohiim

Sialahkan menanggapi dengan bahasa yang baik dan sopan... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Al-Islam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger