Ma'rifatullah 1

Jumat, 08 Februari 2013


Misi utama hidup manusia adalah beribadah dengan mentauhidkan Allah. Namun seseorang tidak akan mampu mentaudkan Allah kecuali ea mengenal Allah dengan pengenalan yang sebenar-benarnya. Mengenal Allah berarti mengenal keberadaan Allah. Mengenal Allah berarti mengenal kedudukan Allah atas mekhluk-Nya. Mengenal Allah berarti mengenal Asma wa Sifat-Nya. Mengenal Allah berarti mengenal bentuk-bentuk pelanggaran terhadap hak-hak-Nya.

1. Allah sebagai Al-Khalik

Firmar Allah SWT :
هُوَ اللهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ, لَهُ اْلأَسْمَاءُ الْـحُسْنَي, يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ.
Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs. Al-Hasr 59 : 24)

Adanya alam semesta dan seuruh isinya ini, serta kesempurnaan sistem yang ada di dalam-Nya adalah bukti keberadaan Allah sebagai Al-Khalik. Karena tidak mungkin semuanya ada dengan sendirinya tetapi pasti ada yang menciptakannya, dan pencipta satu-satunya adalah Allah SWT.


2. Allah pencipta segala sesuatu






Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". (Qs Ar-Ra’ad (13) : 16)

Allah adalah Al-Khalik, pencipta segala sesuatu, pencipta langit dan bumi. Keberadaan-Nya sebagai pencipta alam semesta Dia ungkapkan dengan “khalaqas samaawati wal ardhi” (Dia menciptakan langit dan bumi)

Sedangkan keberadaan-Nya sebagai pencipta manusia Dia ungkapkan dengan pernyataan “Khalaqal Insaan” atau “ Khalaqnal Insaana” (Mencipta manusia), “Khalaqakum” (menciptakan kamu). Dia jugalah yang menciptakan segala sesuatu “Khaaliqu kulli syain” baik di alam ghaib dan alam syahadah.

Seluruh langit dan bumi serta seluruh makhluk yang ada diantara keduanya, Dia ciptakan dengan kekuasaan-Nya, sendirian, tanpa saham atau bantuan sedikitpun dari makhluk-Nya, tanpa rasa lelah atau capai sedikitpun. Itulah kebesaran Allah sebagai Maha Pencipta.









Dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan. (Qs. Qaaf : 38)

Untuk menghilangkan keraguan para pengingkar, yaitu pera penyembah berhala atau orang-orang yang merasa hebat, Allah telah menantang mereka, untuk menunjukan sedikit saja saham mereka dalam penciptaan, baik di langit atau di bumi.


Pehatikan ayat berikut ini :


Katakanlah: "Terangkanlah kepada-Ku tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah. perlihatkanlah kepada-Ku (bahagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan ataukah mereka mempunyai saham dalam (penciptaan) langit atau Adakah Kami memberi kepada mereka sebuah kitab sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas daripadanya? sebenarnya orang-orang yang zalim itu sebahagian dari mereka tidak menjanjikan kepada sebahagian yang lain, melainkan tipuan belaka". (Qs. Al-Fathir : 40)

Tidak ada sedikitpun saham mereka dalam penciptaan, bahkan walau hanya selmbar sap nyamuk. Bahkan mereka sendiri adalah makhluk yang diciptakan. Maha besar Allah, Rabb yang Maha Kuasa.















Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, Maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, Tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan Amat lemah (pulalah) yang disembah. (Qs. Al-Hajj : 73)

Kalau demikian, lalu kenapa manusia menjadi penentang Allah, menyimpang dari jalan-Nya, menyembah berhala dan hawa nafsu mereka sendiri?




Allah pencipta yang Maha Sempurna
Firman Allah SWT :
اَلَّذِيْ أَحْسَنَ كُلَّ شَيْئٍ خَلَقَهُ

“Yang membuat segala seuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya …”. (Qs. As-Sajadah : 7)
Allah adalah pencipta yang Maha Sempurna. Kesempurnaan ciptaan Allah meliputi desain dan system yang sempurna, yaitu:

1.      Seluruh makhluk ciptaan-Nya Dia ciptakan dalam keadaan terbai, tidak ada yang cacat. Semua dalam keserasian dan keseimbangan yang tiada tara.

مَاتَرَي فِي خَلْقِ الرَّحْـمَانِ مِنْ تَفَاوُتٍ
“Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang”. (Qs. Al-Mulk : 3)

2.      Seluruh makhluk ciptaan-Nya Dia ciptakan dengan hikmah dan tujuan yang hak. Jadi tidak ada satu makhlukpun yang Dia ciptakan dengan bathil, percuma, atau sia-sia tanpa tujuan dan misi

وَمَاخَلَقْنَاالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَمَا بَيْنَـهُمَا إِلاَّ بِاْلـحَقِّ
“Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan tujuan yang benar”. (Qs. Al-Hijr : 85)
وَمَاخَلَقْنَاالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَمَا بَيْنَـهُمَا بَاطِلاً
“Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya,tanpa hikmah”. (Qs. Shad : 27)
وَمَاخَلَقْنَاالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَمَا بَيْنَـهُمَا لاَعِبِـيْنَ
“Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan main-main”. (Qs. Al-Anbiya : 16 ó Ad-Dukhan : 38)

3.      Seluruh makhluk Ciptaan-Nya Dia ditetapkan dengan kadar ukuran yang pas. Tidak ada yang berlebihan dan tidak ada yang berkurang.
إِنَّ كُلَّ شَيْئٍ خَلَقَهُ بِقَـدَرٍ
“Sesungguhnya menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. (Qs. Al-Qomar : 49)

4.      Seluruh makhluk ciptaan-Nya Dia ciptakan berdasarkan ilmu-Nya. Jadi tidak berdasarkan kebetulan atau dengan kelalaian, tetapi semuanya telah dirancang dengan perencanaan yang kokoh berdasarkan ilmu Allah yang Maha Sempurna dan tidak tergoyahkan.
وَمَاتَـخْرُجُ مِنْ ثَمَرَاتٍ مِنْ أَكْمَامِهَا وَمَاتَـحْمِلُ مِنْ أُنْثَي وَلاَ تَضَعُ إِلاَّ بِعِلْمِهِ
“Dan tidak ada buah-buahan keluar dari kelopaknya dan tidak seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan-Nya”. (Qs. Fushilat : 47)

5.      Seluruh makhluk ciptaan-Nya Dia ciptakan dengan batas waktu yang telah ditetapkan.
مَا خَلَقْنَاالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَمَابَيْنَهُمَا إِلاَّ بِاْلـحَقِّ وَأَجَلٍ مُّسَمًّى
“Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan”. (Qs. Al-Ahqof : 16)

4. Kedudukan Allah terhadap makhluk ciptaan-Nya

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan[1306]. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Qs. Azzumar : 5-6)

[1306] Tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.

Allah sebagai Al-Khalik memiliki kedudukan dan fungsi khusus terhadap makhluk ciptaan-Nya. Pada ayat diatas dijelaskan, setelah menciptakan alam semesta dan manusia, maka Allah adalah Rabb, Pemilik Mulk (kekuasaan) dan Sesembahan. Sedangkan kedudukan Allah secara khusus terhadap manusia dinyatakan dalam surah An-Naas sebagai berikut :

“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja (Malik) manusia. Sesembahan (Ilah) manusia.” (Qs. An-Naas: 1-3)

Muhammad bin Abdul Wahab rhm dalam tafsir surah An-Naas telah menerangkan kedudukan tiga kalimat Rabb, Malik dan Ilah sebagai berikut:

“Ketiga rangkaian kalimat diatas meliputi seluruh kaidah-kaidah iman. Terangkum di dalamya seluruh makna Asmaul Husna. Perinciannya sebagai berikut:

Ar-Rabb berarti Dialah Al-Qodir (yang maha kuasa) Al-Khalik (yang maha menciptakan), Al-Bari’ (yang mengadakan), al-Mushowwir (yang membentuk rupa), al-Hayyu (yang maha hidup), al-Qoyyum (yang berdiri sendiri), al-‘Alim (yang maha mengetahui), as-Sami’ (yang maha mendengar), al-Bashir (yang maha melihat), al-Muhsin (yang member kebaikan), al-Mun’im (yang memberi nikmat), al-Jawad (yang maha penyantun), al-Muthi’ (yang maha member), an-Naafi’ (yang maha member manfa’at), ad-Dhaar (yang menurunkan mudhorot), al-Muqodim (yang maha mendahului), al-Muakhir (yang maha akhir), yang memberi hidayah dan yang menyesatkan, yang member kebahagiaan dan yang membuat celaka, yang memulikan dan yang menghinakan dan makna rububiyyah lainnya.

Al-Malik berarti Dialah yang memerintah, yang melarang, yang memuliakan dan merendahkan, yang berhak mengatur urusan hamba-hamba-Nya menurut kehendaknya dan membolak-balikan mereka menurut kehenda-Nya, dialah Al-Aziz (yang maha perkasa), al-Jabbar (yang maha kuasa), al-Mutakabbir (yang memiliki segala keagungan), al-Khafidz (yang merendahkan), ar-Raafi’ (yang meninggikan), al-Muiz (yang memuliakan), al-Mudzil (yang menghinakan), al-Adzim (yang maha agung), al-Jalil (yang Maha Mulia), al-Wali (yang Maha Melindungi), al-Muta’al (yang Maha Tinggi), al-Malik (yang Maha Berkuasa), al-Muqshith (yang Maha Adil), dan al-Jami’ (yang Maha Sempurna) dan Asmaul Husna linnya yang kembali kepada makna kemaha kuasaan-Nya.

Al-Ilah berarti Dialah yang memiliki seluruh sifat yang sempurna dan agung. Terangkum didalamnya seluruh Asmaul Husna. Oleh sebab itu, menurut pendapat yang shahih lafdzul dzalalah (Allah) berasal dari kata Al-Ilah. Dan nama Allah mencakup seluruh makna-makna Asmaul Husna dan sifat Al-Ulya (yang Maha Tinggi). Dan rahasia Kalam Allah teramat agung dan mulia untuk dapat diungkapkan oleh akal manusia. Kemampuan maksimal ahli ilmu hanyalah sebatas menjadikannya sebagai petunjuk kepada rahasia yang tersembunyi dibalik asma dan sifat-Nya. (Muhammad bin Abdul Wahab, Tafsir Surat An-Naas dan Al-Falaq: 26-28)


bersambung .....



Sebarkan artikel ini :

0 komentar:

Bismillahirrahmaanirrohiim

Sialahkan menanggapi dengan bahasa yang baik dan sopan... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Al-Islam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger