NILAI MANUSIA

Selasa, 22 Januari 2013



اَلَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْـحَيَاةَ لِيَـبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيْزُ اْلغَفُوْرُ
 
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun". (Qs. Al-Mulk : 2)

KHOIRUL BARIYAH

Sebagaimana kita fahami, bahwa salah satu tujuan penciptaan manusia adalah untuk menjalani ujian, sehingga Allah mengetahui saiapa yang terbaik amalnya 'Liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalan'. Dari dasar ini, jelas bawha nilai manusia tergantung dari amalnya.


lihat penjelasannya pada ayat-ayat berikut :


وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَ الله ُعَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهُ وَالْمُؤْمِنُوْنَ
   
"Dan katakanlah! Bekerjalah kamu sekalian, maka Allah akan melihat hasil usaha kamu, demikian Rasul-Nya dan juga orang-orang yang beriman"". (Qs. At-Taubah : 105)

قُلْ يَا قَوْمِ اعْمَلُوْا عَلَي مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ فَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَ

"Katakanlah! Hai kaumku, bekerjalah kamu pada tempat kamu masing-masing, sesungguhnya aku juga bekerja, nanti kamu akan melihat hasil yang kamu usahakan". (Qs. Az-Zumar : 39)

وَلِكُلِّ دَرَجَاتٌ مـِمَّا عَمِلُوْا وَلِيُوَفِّيْهِمْ أَعْمَالَـهُمْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُوْنَ

"Dan kemuliyaan (derajat) tiap-tiap orang itu diukur dari amalnya, agar mereka dibalasi dengan amal-amalannya sedang mereka tidak dirugikan". (Qs. Al-Ahqof : 19)

BENTUK AMAL


Allah SWT berfirman :

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوْا إِلاَّ بـِحَبْلٍ مِّنَ اللهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ

"Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia".

Sesuai dengan subyek dan objeknya, amal manusia terbagi menjadi dua, yaitu amal yang berhubungan dengan Allah "hablum minallah" dan amal yang berhubungan dengan menusia dan alam sekitarnya "hablum munannas". Amal yang langsung berhubungan dengan Allah dapat kita sebut dengan "Amal Ibadah". dan amal yang behubungan dengan sesama manusia dapat kita sebut dengan "Amal Shaleh". Hal ini sesua dengan definisi amal yang diwajibkan kepada manusia yaitu "Fardu 'ain" dan "fardu kifayah". Sidi Gozalba menerangkan perbedaan dua fardhu ini, fardu 'ain adalah kewajiban Agama, kewajiban yang dibebankan atas tiap individu terhadap Allah. Dan fardu kifayah, adalah kewajiban sosial, kewajiban yang dibebankan kepada tiap individu terhadap masyarakat. (Sidi Gozalba : "Islam dan perubahan Sosialnya". hal : 68).

a. Amal Ibadah

Yaitu amal hamba yang berkai khusus dengan Al-Khaliq. Seperti shalat, puasa, zakat, berdo'a, haji dan lain-lain. Subjek dari amal ini adalah ruh manusia sedangkan objeknya Allah semata. Amaliyah ini sifatnya fardu 'ain. Kewajiban ini berhubungan dengan tugas manusia  menjalankan misi ibadah dan aplikasi manusia dicipta dari bahan dasar ruh. Seluruh amal ibadah ini dilembagakan dalam wadah yang kita sebut dengan "Masjid". Dalam bidang amal ini terikat dengan kaidah yang dinyatakan oelh Rosulullah SAW :

مَنْ اَحْدَثَ فِي اَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيْهِ فَهُوَ رَدٌّ وِفِي رِوَايَةِ مُسْلِمْ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ اَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

"Siapa yang mengada-ngadakan sesuatu dalam urusan agama yang tidak terdapat dalam urusan agama maka dengan sendirinya ia akan tertolak". Di dalam riwayat Muslim "Siapa yang melakukan suatu pekerjaan tidak berdasarkan atas perintah (sunah) kami maka ia tertolak".

Seluruh amal ibadah ini tidak terlepas dari status hukum, yaitu: wajib, sunnah, mudah, makruh dan haram. Seperti shalat, maka hukumnya ada yang wajib, sunah, mubah, makruh atau haram. Artinya, ada shalat yang hukumnya wajib, sunnah, mubah, makruh, atau haram. Demikian juga puasa, ada puasa yang humumnya wajib, sunnah, mubah, makruh atau haram. Demikian juga amal-amal Ibadah lainnya.

b. Amal Sholeh

Yaitu amal hamba yang berkaitan dengan makhluk lainnya. Seperti: hubungan laki-laki dengan perempuan. Orang tua dengan anak. Suami dan istri. Hubungan antar tetangga, antar kampung dan antar bangsa. Tata cara ekonomi, amar ma'ruf nahi munkar, bernegara dan seterusnya. Kewajiban amal ini berhubungan denga tugas manusia sabagai Khalifah dan aplikasi manusia diciptakan dari bahan tanah (jasad). Dalam aplikasinya, amal-amal saleh ini dilembagakan dalam wadah yang kita sebut khilafah atau daulah.

Berbeda dengan bentuk amal yang pertama yang secara keseluruhan tata caranya mutlak wewenang Allah dan Rasul-Nya, maka dalam amal yang kedua ini terbuka kaidah sebagaimana dinyatakan dala sabda Rasulullah SAW

"Barang siapa yang mengadakan sunnah hasanah di dalam Islam (kemudian diikuti orang lain), maka baginya pahala oranga  yang mengerjakannya tanpa mengurangi pahala orang yang mengerjakannya sedikitpun". (Shohih Muslim/1691, 4830; Sunnan An-Nasa'i/2507; Musnad Ahmad/18367)

Al-Qur'an menyebutkan contoh bentuk amal saleh adalah dakwah amar ma'ruf nahi munkar, serta jihad fisabilillah dengn menimpakan kesusahan, kerugian, kemarahan kepada musuh-musuh Allh dan Rasul-Nya, sebagaimana dinyatakan dala ayat di bawah ini:

"Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan keparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal soleh". (Qs. At-Taubah : 120)

Sebagaimana amal ibadah, amal saleh juga tidak lepas dari status hukum; wajib, sunah, mubah, makruh dan haram. Nikah umpanya, status hukumnya tidak terlepas dari wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram. Artinya ada nikah yang hukumnya wajib, sunnah, mubah, makruh atau haram. Atau berpemimpin. Artinya ada berpemimpun yang hukumnya wajib, sunah, mubah, makruh atau haram. Demikian juga amal-amal soleh lainnya.
kedua bentuk amal yang telah kita sebutkan diatas -Amal ibadah dan Amal Soleh- harus seiring sejalan tidak dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dan keduanya harus dibangun diatas dasar Iman "Amanu wa tattaqu - Amanu wa 'amilush-shalihat". Hanya dengan amal ibadah dan amal salehlah manusia akan mencapai kwalitas 'Ahsanu 'amalan', yaitu derajat Muttaqiin. "Inna Akromakum indallahi Atqookum".
Sebarkan artikel ini :

0 komentar:

Bismillahirrahmaanirrohiim

Sialahkan menanggapi dengan bahasa yang baik dan sopan... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Al-Islam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger