اَلَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْـحَيَاةَ لِيَـبْلُوَكُمْ
أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيْزُ اْلغَفُوْرُ
"Yang menjadikan mati dan
hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik
amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun". (Qs. Al-Mulk : 2)
KHOIRUL BARIYAH
Sebagaimana kita fahami, bahwa salah satu tujuan penciptaan manusia adalah untuk menjalani ujian, sehingga Allah mengetahui saiapa yang terbaik amalnya 'Liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalan'. Dari dasar ini, jelas bawha nilai manusia tergantung dari amalnya.
lihat penjelasannya pada ayat-ayat berikut :
وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَ الله ُعَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهُ
وَالْمُؤْمِنُوْنَ
"Dan katakanlah! Bekerjalah
kamu sekalian, maka Allah akan melihat hasil usaha kamu, demikian
Rasul-Nya dan juga orang-orang yang beriman"". (Qs. At-Taubah : 105)
قُلْ يَا قَوْمِ اعْمَلُوْا عَلَي مَكَانَتِكُمْ إِنِّي
عَامِلٌ فَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَ
"Katakanlah! Hai kaumku,
bekerjalah kamu pada tempat kamu masing-masing, sesungguhnya aku juga
bekerja, nanti kamu akan melihat hasil yang kamu usahakan". (Qs.
Az-Zumar : 39)
وَلِكُلِّ دَرَجَاتٌ مـِمَّا عَمِلُوْا وَلِيُوَفِّيْهِمْ
أَعْمَالَـهُمْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُوْنَ
"Dan
kemuliyaan (derajat) tiap-tiap orang itu diukur dari amalnya, agar
mereka dibalasi dengan amal-amalannya sedang mereka tidak dirugikan".
(Qs. Al-Ahqof : 19)
BENTUK AMAL
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوْا
إِلاَّ بـِحَبْلٍ مِّنَ اللهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ
"Mereka
diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jika mereka
berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan
manusia".
Sesuai dengan subyek dan objeknya, amal manusia terbagi menjadi dua, yaitu amal yang berhubungan dengan Allah "hablum minallah" dan amal yang berhubungan dengan menusia dan alam sekitarnya "hablum munannas". Amal yang langsung berhubungan dengan Allah dapat kita sebut dengan "Amal Ibadah". dan amal yang behubungan dengan sesama manusia dapat kita sebut dengan "Amal Shaleh". Hal ini sesua dengan definisi amal yang diwajibkan kepada manusia yaitu "Fardu 'ain" dan "fardu kifayah". Sidi
Gozalba menerangkan perbedaan dua fardhu ini, fardu 'ain adalah
kewajiban Agama, kewajiban yang dibebankan atas tiap individu terhadap
Allah. Dan fardu kifayah, adalah kewajiban sosial, kewajiban yang
dibebankan kepada tiap individu terhadap masyarakat. (Sidi Gozalba : "Islam dan perubahan Sosialnya". hal : 68).
a. Amal Ibadah
Yaitu amal hamba yang berkai khusus dengan Al-Khaliq. Seperti shalat, puasa, zakat, berdo'a, haji dan lain-lain. Subjek dari amal ini adalah ruh manusia sedangkan
objeknya Allah semata. Amaliyah ini sifatnya fardu 'ain. Kewajiban ini
berhubungan dengan tugas manusia menjalankan misi ibadah dan aplikasi
manusia dicipta dari bahan dasar ruh. Seluruh amal ibadah ini
dilembagakan dalam wadah yang kita sebut dengan "Masjid". Dalam bidang amal ini terikat dengan kaidah yang dinyatakan oelh Rosulullah SAW :
مَنْ اَحْدَثَ فِي اَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيْهِ فَهُوَ رَدٌّ وِفِي
رِوَايَةِ مُسْلِمْ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ اَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
"Siapa
yang mengada-ngadakan sesuatu dalam urusan agama yang tidak terdapat
dalam urusan agama maka dengan sendirinya ia akan tertolak". Di dalam
riwayat Muslim "Siapa yang melakukan suatu pekerjaan tidak berdasarkan
atas perintah (sunah) kami maka ia tertolak".
Seluruh
amal ibadah ini tidak terlepas dari status hukum, yaitu: wajib, sunnah,
mudah, makruh dan haram. Seperti shalat, maka hukumnya ada yang wajib,
sunah, mubah, makruh atau haram. Artinya, ada shalat yang hukumnya
wajib, sunnah, mubah, makruh, atau haram. Demikian juga puasa, ada puasa
yang humumnya wajib, sunnah, mubah, makruh atau haram. Demikian juga
amal-amal Ibadah lainnya.
b. Amal Sholeh
Yaitu
amal hamba yang berkaitan dengan makhluk lainnya. Seperti: hubungan
laki-laki dengan perempuan. Orang tua dengan anak. Suami dan istri.
Hubungan antar tetangga, antar kampung dan antar bangsa. Tata cara
ekonomi, amar ma'ruf nahi munkar, bernegara dan seterusnya. Kewajiban
amal ini berhubungan denga tugas manusia sabagai Khalifah dan aplikasi
manusia diciptakan dari bahan tanah (jasad). Dalam aplikasinya,
amal-amal saleh ini dilembagakan dalam wadah yang kita sebut khilafah atau daulah.
Berbeda
dengan bentuk amal yang pertama yang secara keseluruhan tata caranya
mutlak wewenang Allah dan Rasul-Nya, maka dalam amal yang kedua ini
terbuka kaidah sebagaimana dinyatakan dala sabda Rasulullah SAW
"Barang
siapa yang mengadakan sunnah hasanah di dalam Islam (kemudian diikuti
orang lain), maka baginya pahala oranga yang mengerjakannya tanpa
mengurangi pahala orang yang mengerjakannya sedikitpun". (Shohih Muslim/1691, 4830; Sunnan An-Nasa'i/2507; Musnad Ahmad/18367)
Al-Qur'an
menyebutkan contoh bentuk amal saleh adalah dakwah amar ma'ruf nahi
munkar, serta jihad fisabilillah dengn menimpakan kesusahan, kerugian,
kemarahan kepada musuh-musuh Allh dan Rasul-Nya, sebagaimana dinyatakan
dala ayat di bawah ini:
"Yang
demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan
keparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang
membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu
bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang
demikian itu suatu amal soleh". (Qs. At-Taubah : 120)
Sebagaimana
amal ibadah, amal saleh juga tidak lepas dari status hukum; wajib,
sunah, mubah, makruh dan haram. Nikah umpanya, status hukumnya tidak
terlepas dari wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram. Artinya ada nikah
yang hukumnya wajib, sunnah, mubah, makruh atau haram. Atau berpemimpin.
Artinya ada berpemimpun yang hukumnya wajib, sunah, mubah, makruh atau
haram. Demikian juga amal-amal soleh lainnya.
kedua
bentuk amal yang telah kita sebutkan diatas -Amal ibadah dan Amal
Soleh- harus seiring sejalan tidak dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya dan keduanya harus dibangun diatas dasar Iman "Amanu wa tattaqu -
Amanu wa 'amilush-shalihat". Hanya dengan amal ibadah dan amal salehlah
manusia akan mencapai kwalitas 'Ahsanu 'amalan', yaitu derajat
Muttaqiin. "Inna Akromakum indallahi Atqookum".
0 komentar:
Bismillahirrahmaanirrohiim
Sialahkan menanggapi dengan bahasa yang baik dan sopan... !