KONSEKUENSI-KONSEKUENSI SYAHADATAIN (2)

Selasa, 01 Januari 2013

Pada bagian pertama seri syahadat ini telah disebutkan bahwa kalimah Tauhid "Laa Ilaaha Illalaah" mengandung konsekuensi makna tiada pencipta (Khaaliq), penjaga (Haafidh), pengatur (Mudabbir), pelindung (Wali), raja (Maalik), penentu hukum (Haakim), pemberi rizqi (Raazaq), tujuan hidup (Ghaayah), yang dicintai (Mahbuub), dan tiada sesembahan (Ma'buud) kecuali Allah semata.

Allah : Khaaliq 

Dampak dari secara phisik manusia telah 'berislam' kepada Allah, karena telah mengadakan 'kontrak perjanjian tauhid' (QS 7:172 ; 30:30), adalah bahwa kebanyakan manusia akan menjawab 'Allah',
read more 'God', atau 'Tuhan' jika ditanya "Siapakah pencipta langit dan bumi"? (QS 10:31). Jadi, kebanyakan, bahkan seluruh manusia mengakui bahwa jagad raya ini ada penciptanya dan bahwa di luar kekuatan mahluk terdapat kekuatan supranatural yang maha hebat. Fenomena alam semesta (pergantian malam-siang, sinar matahari, ombak lautan, dsb-dsb.) ditemui manusia sebagai kekuatan yang amat jauh di luar kekuatan mahluk. Menurut al-Quran, gejala alam tersebut sebagai tanda-tanda keberadaan dan kebesaran Allah (QS 2:164 ; 3:190-191 ; 30:20-27 ; dsb.)

Sebagian manusia berpikir bahwa kejadian alam semesta merupakan proses hukum positif materi (August Comte dkk); yang lain berpendapat bahwa itu karena ada proses evolusi (Charles Darwin Cs); dan juga ada yang berpandangan bahwa hal tersebut disebabkan perubahan waktu dalam dialektika sejarah (Karl Marx dsb). Mereka mencoba berpikir, tetapi mereka sebenarnya hanya menduga-duga saja (baca ! QS 45:22-26). Dugaan mereka bisa benar, bisa salah. Yang jelas benar adalah bahwa proses kejadian alam semesta maupun proses-proses yang ada di alam semesta itu sendiri merupakan ciptaan Allah Ta'ala, mungkin melalui hukum positif materi, evolusi, dialektika sejarah, atau beratus beribu bahkan berjuta kemungkinan yang lain... Allah knows the best - Wallaahu a'lam....
(QS 22:5 ; 10:3--6 ; 16:65-72 ; 24:41-45 ; 25:45-54 ; dsb)

Allah : Haafidh

Allah sebagai "a Guard of universe". Dialah satu-satunya Penjaga alam semesta beserta isinya, baik mulai yang lalu, sekarang, maupun sampai nanti di hari akhir -- forever. Allah SWT menciptakan suatu mekanisme untuk menjaga alam dan isinya agar senantiasa harmonis, misalnya mekanisme makrokosmos. Bumi, bulan, matahari, dan berjuta bahkan bermilyard 'matahari' yang lain (bintang-bintang) mempunyai garis edar, kecepatan edar, dan berat masing-masing. Dengan demikian 'benda-benda besar' itu bergerak mengikuti konfigurasi tertentu sehingga tidak saling bertubrukan (QS 10:5 ; 36:38-40 ; dsb). Allah juga menjaga pertumbuhan embrio dalam rahim ibu (QS 22:5 dsb). Contoh lain adalah penjagaan Allah terhadap kemurnian al-Quran, sehingga banyak orang yang bisa mendalami dan menghafalkan kitab suci tersebut. "Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran"? (QS 54:17,22,32,40) "Dan sesungguhnya Kami menurunkan al-Quran dan Kamilah yang menjaganya" (QS 15:9).

 (Insya Allah, tunggu seri berikutnya)

Sebarkan artikel ini :

0 komentar:

Bismillahirrahmaanirrohiim

Sialahkan menanggapi dengan bahasa yang baik dan sopan... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Al-Islam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger