Pada bagian pertama seri syahadat ini telah disebutkan bahwa kalimah Tauhid
"Laa Ilaaha Illalaah" mengandung konsekuensi makna tiada pencipta (Khaaliq),
penjaga (Haafidh), pengatur (Mudabbir), pelindung (Wali), raja (Maalik),
penentu hukum (Haakim), pemberi rizqi (Raazaq), tujuan hidup (Ghaayah), yang
dicintai (Mahbuub), dan tiada sesembahan (Ma'buud) kecuali Allah semata.
Allah : Khaaliq
Dampak dari secara phisik manusia telah 'berislam' kepada Allah, karena
telah mengadakan 'kontrak perjanjian tauhid' (QS 7:172 ; 30:30), adalah
bahwa kebanyakan manusia akan menjawab 'Allah',
read more 'God', atau 'Tuhan' jika
ditanya "Siapakah pencipta langit dan bumi"? (QS 10:31). Jadi, kebanyakan,
bahkan seluruh manusia mengakui bahwa jagad raya ini ada penciptanya dan
bahwa di luar kekuatan mahluk terdapat kekuatan supranatural yang maha
hebat. Fenomena alam semesta (pergantian malam-siang, sinar matahari, ombak
lautan, dsb-dsb.) ditemui manusia sebagai kekuatan yang amat jauh di luar
kekuatan mahluk. Menurut al-Quran, gejala alam tersebut sebagai tanda-tanda
keberadaan dan kebesaran Allah (QS 2:164 ; 3:190-191 ; 30:20-27 ; dsb.)
Sebagian manusia berpikir bahwa kejadian alam semesta merupakan proses hukum
positif materi (August Comte dkk); yang lain berpendapat bahwa itu karena
ada proses evolusi (Charles Darwin Cs); dan juga ada yang berpandangan bahwa
hal tersebut disebabkan perubahan waktu dalam dialektika sejarah (Karl Marx
dsb). Mereka mencoba berpikir, tetapi mereka sebenarnya hanya menduga-duga
saja (baca ! QS 45:22-26). Dugaan mereka bisa benar, bisa salah. Yang jelas
benar adalah bahwa proses kejadian alam semesta maupun proses-proses yang
ada di alam semesta itu sendiri merupakan ciptaan Allah Ta'ala, mungkin
melalui hukum positif materi, evolusi, dialektika sejarah, atau beratus
beribu bahkan berjuta kemungkinan yang lain... Allah knows the best -
Wallaahu a'lam....
(QS 22:5 ; 10:3--6 ; 16:65-72 ; 24:41-45 ; 25:45-54 ; dsb)
Allah : Haafidh
Allah sebagai "a Guard of universe". Dialah satu-satunya Penjaga alam
semesta beserta isinya, baik mulai yang lalu, sekarang, maupun sampai nanti
di hari akhir -- forever. Allah SWT menciptakan suatu mekanisme untuk
menjaga alam dan isinya agar senantiasa harmonis, misalnya mekanisme
makrokosmos. Bumi, bulan, matahari, dan berjuta bahkan bermilyard 'matahari'
yang lain (bintang-bintang) mempunyai garis edar, kecepatan edar, dan berat
masing-masing. Dengan demikian 'benda-benda besar' itu bergerak mengikuti
konfigurasi tertentu sehingga tidak saling bertubrukan (QS 10:5 ; 36:38-40 ;
dsb). Allah juga menjaga pertumbuhan embrio dalam rahim ibu (QS 22:5 dsb).
Contoh lain adalah penjagaan Allah terhadap kemurnian al-Quran, sehingga
banyak orang yang bisa mendalami dan menghafalkan kitab suci tersebut.
"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Quran untuk pelajaran, maka adakah
orang yang mengambil pelajaran"? (QS 54:17,22,32,40)
"Dan sesungguhnya Kami menurunkan al-Quran dan Kamilah yang menjaganya"
(QS 15:9).
(Insya Allah, tunggu seri berikutnya)
Home
Syahadatain
KONSEKUENSI-KONSEKUENSI SYAHADATAIN (2)
KONSEKUENSI-KONSEKUENSI SYAHADATAIN (2)
Selasa, 01 Januari 2013
Label:
Syahadatain
0 komentar:
Bismillahirrahmaanirrohiim
Sialahkan menanggapi dengan bahasa yang baik dan sopan... !