PENGERTIAN LAILAHAILALLAH (1)

Senin, 31 Desember 2012

لااله الا الله

Mari kita mendalami pengertian Lailahailallah ( لااله الا الله ). 

1.  Allah sebagai Rab

Kajian allah sebagi Rab dimasukkan kedalam tauhid Rububiyyah.  
a. Allah Sebagai Khalik (pencipta) 
   Simak Qs 2:21

"Hai manusia, sembahlah Rabbmu yang menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertaqwa" (2:21)

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku"  (51:56)

Mencipta adalah hak Allah lihat ujung Qs 7:54 "...mencipta dan memerintah hanyalah hak Allah. ..." 

Yang memiliki kemampuan mencipta hanya Allah, taksatupun mahkluk diberi wewenang untuk mencipta. Yang bisa dilakukan makhluq hanya mengutak-atik yang telah ada, melakukan assembling.
Read more Kiranya suatu saat manusia dapat membuat makhluk hidup dengan mencampur berbagai bahan kimia, itupun hanya assembling, membuat dari yang ada. Hanya memberikan kondisi supaya terjadi kehidupan, sama halnya dengan manusia dapat memberikan kondisi kepada kematian. Allah dari yang tidak ada menjadi ada.

Lalu muncullah pengertian : LaaKhalika illallah, yang berarti tiada pencipta selain Allah. 
Jadi Laailaha illallah juga berarti LaaKhalika illallah

b. Allah sebagai pemberi Rizki (Ar-Raaziq)
Ar-Raaziq berati juga penjamin, pemelihara sekaligus pemberi rizki. Simak Qs 2:22  

"Dialah yang menjadikan bumi sebagi hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air(hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untukmu ..."

selanjutnya simak pula Qs 17:30-31 

"Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rizki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hambNya."(30) 
  "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karean takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rizki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar."


Allah jamin rizki tiap-tiap mahluknya, siapa takut tidak dapat rizki, rizkinya akan sempit. Kita samasekali tidak boleh khawatir terhadap rizki yang diberikan Allah, tetapi kita tidak boleh berpangku tangan, diam menungguh hujan rizki dari langit, kita harus/diwajib kan berusaha, ikhtiar untuk mendapatkannya.

Salah satu rizki yang jarang diperhitungkan manusia adalah oksigen. Pernahkah kita merenung rizki oksegen yang kita hirup setiap saat? bagaimana kalau penggunaan oksigen di charge? Coba anda hitung kita butuhkan oksigen kita 24 jam, lalu harga oksigen, kemudian hitung berapa uang yang harus dikeluarkan kalau oksigen kita beli setiap bulan? Tidakkah ikwan berpikir betapa rizki Allah diberikan tanpa menghitung-hitung. Coba renungkan lagi, renungkan dan renungkan. 

Kecenderungan ketakutan untuk tidak memperoleh rizki ini kiranya banyak melanda kita, kita ragu-ragu bahkan mau-maunya manusia mencari yang tidak halal, termasuk korupsi yang sedang hangat didiskusikan. Kini orang takut pula punya anak lebih dari dua, takut rizkinya sempit, padalah Allah menjamin anak-anak itu lihat ayat diatas, tapi kita RAGU terhadap jaminan Allah ini, keraguan ini menunjukkan pengertian kita terhadap aqidah masih lemah. Apakah ikhwan RAGU terhadap jaminan ALLAH ? renungkanlah, lalu jika tidak saya ucapkan selamat, iman ikhwan telah tegar, bila jawabnya iya, berushalah meningkatkan iman, yakinlah kepada Allah sepenuh jiwa, hilangkan semua keraguan. Ingat iblis dan pasukannya menghancurkan pertahanan iman dari keraguan. 

Berdasarkan ini maka : Laaraziqa illallah (tiada pemberi rizki kecuali Allah). 
Jadi Laailaha illallah juga berarti Laaraziqa illallah

c. Allah sebagai pemilik (Al-Malik) 
Allah-lah yang memiliki langit dan bumi dan segala diantara keduanya. Al-Malik berarit juga rajadiraja. Kerajaan Allah meliputi langit dan bumi. Simak Firman Allah Qs 3:26-27.


"Katakallah : Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (26)

"Engkau masukkan malam ke dalam siang dan engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hdup. Dan Engkau beri rizki yang Engkau kehendaki tanpa hisab." (27) 

 Kedua ayat diatas menunjukkan Maha Kuasa Allah pemilik kerajaan, Dia dapat berbuat apa saja yang dia kehendaki, berkuasa mutlak. Jadi pada perinsipnya semuanya ini milik Allah, harta yang kita miliki pada hakekatnya adalah milik Allah yang dipinjamkan/amanat kepada kita, kelak akan ditanyai amanat itu. 

Lalu dengan ini mulcullah: Laamailka illallah. (tiada pemilik kecuali Allah)
Apa yang mau disombongkan Manusia, dia tak punya apa-apa, semuanya milik Allah. Inilah makna lain Laailaha illallah. 
Sebarkan artikel ini :

0 komentar:

Bismillahirrahmaanirrohiim

Sialahkan menanggapi dengan bahasa yang baik dan sopan... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Al-Islam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger