"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang
yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian
mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta
dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang
benar."
( QS AlHujuuraat,ayat 15)
Dari ayat diatas,dapat kita ambil pengertian bahwa yang dikatakan mukmin
itu :
pertama : dia percaya kepada Allah dan rasul-Nya.
Kedua : istiqamah atau tetap pendiriannya, sedangkan yang
ketiga : yaitu Berjihad fi Sabilillah.
ketiga persyaratan itulah yang menjadikan seseorang menjadi SHADIQ,atau benar-
benar beriman.
read more
1. Pertama
Iman kepada Allah itu adalah mutlak adanya, karena Iman kepada Allah berarti
menentukan jalan hidup. Manusia perlu kepada kepercayaan yang benar dalam hidupnya, sebab kepercayaan yang benar akan membawa kepada kehidupan yang benar.
Sebaliknya, kepercayaan yang salah akan membawa kepada jalan hidup yang juga
salah.
Sebagai contoh: beberapa waktu yang lalu kita pernah dengar berita kecelakaan kereta api di India. Penyebabnya tak lain adalah, karena masinisnya tak
tega menabrak sapi yang sedang tidur-tiduran di rel. Dari pada menabrak sapi,
Sang masinis memilih menghentikan kereta secara mendadak, yang mengakibatkan,
ratusan nyawa menjadi korban. Hal ini terlihat sepele, tapi bagi orang India
yang punya kepercayaan, bahwa Sapi itu binatang suci adalah suatu pengorbanan
tentunya. Ini suatu bukti betapa tragisnya suatu kepercayaan yang salah.
Alhamdulillah kita sudah mempunyai kepercayaan yang benar, yaitu Iman kepada
Allah. Dan ini perlu kita syukuri bersama. Dengan demikian kita juga sudah
punya landasan yang kuat dan tempat bergantung yang juga kokoh. Salah satunya
syarat agar kebudayaan itu lestari, dia haruslah disandar dan digantungkan
kepada sesuatu yang Maha Kokoh. Kebudayaan Mesir Kuno, umpamanya, betapapun
prestasinya membuat Piramyda, toh sekarang tinggal sejarah yang tak up to date
lagi. Mengapa ? karena tak disandarkan kepada Iman Tauhid. Banyak lagi contoh-
contoh dari kebudayaan yang rapuh itu.
2. kedua
Istiqamah, artinya tetap ta'at/berpegang teguh terhadap asas
dalam menjalankan ajaran Islam.Istiqamah itu adalah sumber kekuatan. Dengan Istiqamah Allah berjanji akan menurunkan Malaikat dan menumbuhkan sikap dan jiwa
yang berani menghadapi kehidupan ini.
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah
Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat
akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut
dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah
yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (Qs. 41:30)
"Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat;
di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh
(pula) di dalamnya apa yang kamu minta". (Qs. 41:31)
"Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang". (Qs. 41:32)
3. ketiga
Jihad. Artinya, Segala bentuk usaha yang kita
lakukan secara maksimal untuk penerapan ajaran Islam, baik dalam diri pribadi,
maupun dalam masyarakat. Ibnu Qayyim membagi Jihad itu kepada tiga :
jihad mutlak dan jihad hujjah serta jihad 'amm. Jihad mutlak yaitu dalam pertempuran , sedangkan jihad hujjah yaitu upaya ilmiyah memberi pengertian tentang Islam kepada orang yang belum mengerti atau Non Muslim, sedangkan Jihad Umum, yaitu jihad dalam bentuk moral, material, harta dan lain-lain.
TIGA PILAR KEIMANAN
Rabu, 02 Januari 2013
Label:
Akhlaq,
Kajian Umum
0 komentar:
Bismillahirrahmaanirrohiim
Sialahkan menanggapi dengan bahasa yang baik dan sopan... !