A. Pengertian
1.
Ta’rif Bahasa:
خَلَقَ – يَخْلُقُ – خَلْقًا
وَ خَلْقَةً
Artinya: Menjadikan
خلق – يخلق – خلقا = سجّيّة
Artinya: Perangai
Akhlaq merupakan bentuk jamak taksir dari
kata khulqan (خلقا) dari wajan af’ala
(أخلاق), yang artinya
perangai (sijjiyyah)
2.
Ta’rif Istilah
a.
Istilah Umum
Khuluq adalah sesuatu sifat yang tetap pada jiwa
yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak
membutuhkan kepada fikiran.
“Khuluq adalah membiasakan kehendak”
Dari definisi-definisi tersebut bisa
disimpulkan bahwa Akhlaq adalah perbuatan-perbuatan yang terbiasa dilakukan
dengan tanpa banyak pertimbangan (sudah menjadi perangai) sebagai pelaksanaan
dari apa yang terbisik dalam jiwa dalam merespon/ menyikapi sesuatu yang di
luar dirinya.
·
Perbuatan
yang dilakukan
·
Bisikan
dari dalam jiwa
·
Stimulus
dari luar dirinya
Sampai di sini kita dihadapkan pada 2
kemungkinan “nilai” yang melekat pada Akhlaq atau perangai seseorang yaitu
“baik atau benar” dan “buruk atau salah”.
Karena itulah tentang Akhlaq, etika dan
budi pekerti akan berhadapan dengan “standar”
untuk menentukan baik buruknya satu perbuatan atau salah benarnya (nilai
normatif).
b.
Istilah Khusus
Allah berfirman pada (Qs. 68:4):
Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti
yang tinggi”
Dalam sebuah riwayat
pernah Aisyah ditanya tentang akhlaq Rasulullah saw, maka jawab Aisyah:
كَانَ خُلُقُهُ اْلقُرْآن (الحديث)
Artinya: “Adalah Akhlaq Rasulullah itu Al-Qur’an” (Al-Hadits)
Dari keterangan diatas dapat kita
simpulkan bahwa ahklaq yang baik atau benar adalah akhlak (perangai) yang
didasari oleh ruh Al-Qur’an.
B
Perbedaan
Antara Akhlaq dan Etika
Perbedaan akhlaq dengan etika
adalah, standar Akhlaq dalam menentukan baik buruk dan salah benar adalah
Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Karenanya Akhlaq bersifat universal dan berlaku
sepanjang zaman sesuai dengan karakter dari Al-Qur’an dan Sunnah itu sendiri.
Sedangkan standar dalam Etika
adalah adat, kebiasaan, perasaan dan keumuman. Karenanya Etika terkait oleh
ruang dan waktu. Artinya sesutu yang saat ini, di sini bernilai Etis belum
tentu di waktu dan tempat berbeda akan tetap bernilai Etis. Berbeda dengan
Akhlaq. Sesuatu perbuatan yang digolongkan sebagai Akhlaq tercela akan tetap
tergolong Akhlaq tercela kapan dan
dimanapun. Bahkan meskipun Etika menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang baik
atau etis.
Di sinilah letak perbedaan antara
Akhlaq dengan Etika, sesuatu yang Etis belum tentu benar menurut Akhlaq
sebaliknya Akhlaq yang mulia pada saat-saat tertentu mungkin dianggap kurang/
tidak Etis.
Sebagai contoh :
Dalam
sejarah disebutkan bahwa ketika shahabat Jafar (dengan rombongan) yang
menghadap Raja Najasyi, tidak membungkukkan badan mereka sebagai tanda hormat,
seperti orang-orang yang hadir bersamaan dalam ruangan raja tersebut waktu itu.
Kita sepakat bahwa apa yang dilakukan oleh shahabat
Ja’far adalah sesuatu yang “mulia” dan benar menurut kacamata Al-Qur’an,
meskipun orang-orang yang hadir pada saat itu menilai bahwa apa yang mereka
lakukan adalah sesuatu yang tidak etis / salah.
C. Proses Terbentuknya Akhlaq
Untuk
memahami bagaimana suatu akhlak bisa terbentuk, dapat diikhtisarkan dengan
sebuah tabel seperti berikut:
حَاصلٌ
|
أخلاق
|
عَقِيْدَة
|
تَصُور
|
الإنْسَانُ
|
طَيِّبَة
سَيِّئَة
مُهْلكَة
|
مَحْمُوْدَة
مَذْمُوْمَة
مُهَانة
|
تَوْحِيْد
شِرْكٌ
شرك
|
القرآن
هَوَاهُ
تَلْبِس
|
مُؤْمِن
كافر
مُنَافِق
|
D. Ruang
Lingkup Akhlaq
Ruang lingkup akhlaq terdiri dari tiga
bagian, yaitu sebagai berikut:
1.
Akhlaq
Asasiyyah (dasar)
2.
Akhlaq
Syakhsiyyah (pribadi)
3.
Akhlaq
Dauliyyah (bernegara)
a.
Akhlaq
Asasiyyah
1). Alwala
hanya kepada Allah, RasulNya dan orang
mu’min, (Qs. 9:116/ 5:55)
2). Albara’ kepada
selainNya, (Qs. 6:19,78/ 57:22)
b.
Akhlaq Syakhsiyyah
1). Sasaran
akhlaq syakhsiyyah :
·
Diri sendiri (Qs. 66:6/6:150) :
i
Pikiran
(Qs. 49:12/18:103-105/48:12)
ii Ucapan (Qs.2:156 /24:51 /18:24 /25:63 /33:70/ 20:114)
iii Perbuatan (Qs. 3:130 /7:131 /2:168 /4:161 /8:27 /17:33-39
/6:152 /31:12-19 / 7:23-24)
· Keluarga (Qs.31:14,15 /46:15-16 /17:23-41/9:113,114)
· Orang mu’min (Qs.26:215 /5:54)
· Orang kafir (Qs.109:1-6/9:120)
· Alam (Qs.2:11,60 /21:107 /30:41,42 /7:56/7:74)
2).
Jenis-jenis akhlaq syakhsiyyah
· Jujur (Qs. 9:119 / 47:21 / 33:24 / 2:177)
· Amanah (Qs. 33:72 /
4:58 / 23:8 / 2:283)
· Menepati janji (Qs. 16:91/ 17:34,35 / 3:76/ 33:23/ 13:20-22)
· Tekad (Qs. 3:159 / 31:17 / 42:43
/ 46:35 / 20:11)
· Berani (Qs. 3:173 / 5:95 / 33:39
)
· Istiqomah (Qs.
11:112 /
41:30 / 46:13-14)
· Tawakal kepada Allah SWT (Qs. 73:9/ 65:3/ 3:122/ 5:11/
25:58/ 8:2)
· Pemaaf dan berjiwa besar (Qs.
4:149/24:22/16:126/42:39-40)
· Tawadhu (Qs. 25:63 / 26:215 / 5:54 / 48:29)
· Lemah lembut (Qs. 7:199 / 15:75 / 24:22 / 41:34-35
/ 3:134)
· Kasih sayang (Qs. 17:24 / 48:29 / 7:56)
· Harap dan Takut (Qs 18:110/ 39:9/
10:7-8/ 55:46/ 79:40-41 / 6:15)
· Lebih mementingkan saudaranya (Qs 59:9 / 76:8)
· Memelihara
lisan (Qs 26:24 / 30:22 / 90:8-10 / 48:11 / 16:62
/ 24:24)
· Adil dalam
Perkataan dan Perbuatan (Qs 6:152 / 4:9 / 17:53
/ 22:24 / 61:2-3)
c.
Akhlaq Dauliyyah
1).
Pimpinan dan bawahan. (Qs. 4:59/
26:2,5,6/ 27:20/ 26:214)
2). Musyawarah. (Qs. 3:159/ 42:38)
3).
Ketaatan. (Qs. 3:30/ 8:27/ 4:59/ 4:69)
4). Disiplin STAP
(Qs. 8:46/ 49:10-11/ 36:38-39/ 55:5-8/ 24:41/ 94:7/ 4:83/ 3:159)
5). Perizinan. (Qs. 24:62/ 9:43-47/ 27:20) Disiplin
ilmu. (Qs. 17:36/ 49:1/ 49:7/
18:27/ 16:125/ 7:164/ 18:19-20/ 49:11,12/ 6:108)
Daftar Pustaka
1.
Al-Qur’anulKarim
terbitan Depag.
2.
Tafsir
Ibnu Katsir
3.
Al-Akhlak,Ahmad
Amin
4.
Dalam
Kitab At-Tauhid alladzi huwa haqqullah ‘alal ‘abiid. Penerbit:Ar- Risalah Al-
‘Ammah li idarat a Buhuts Al Ilniyyah Wal ifta Wad da’wah Wal Irsyad, Riyadh
1404 H. Syaikh Muhammad At Tamimi ihya ulumuddien, Al ghazali.
0 komentar:
Bismillahirrahmaanirrohiim
Sialahkan menanggapi dengan bahasa yang baik dan sopan... !